Postingan

1. Kota Makkah

 Kota Makkah Makkah pada zaman kuno terletak di garis lalu lintas perdagangan antara Yaman (Arab selatan) dan Syam dekat Lautan Tengah. Kedua Negara ini zaman dahulu telah mencapai peradaban yang tinggi dan dihubungkan oleh beberapa negeri-negeri kecil antara lain adalah Makkah. Dipandang dari segi geografis, kota Makkah hampir terletak ditengah tengah jazirah Arab. Oleh karena itu kabilah kabilah arab dari segala penjuru tidaklah terlalu sulit mencapai Makkah ini, seperti halnya juga penduduk kota Makkah, tidaklah amat sukar bagi mereka bepergian kenegeri-negeri tetangganya seperti Syam , Hirah dan Yaman. Tidaklah mengherankan bilamana semangat dagang berkembang dikalangan penduduk mekah. Dalam kota Makkah itu terdapat Rumah Suci yang disebut Baitullah atau “Ka’bah “ . Bangsa arab pada umumnya sangat memuliakan tempat suci ini. Pembinaan Baitullah ini menurut sejarah islam dilakukan oleh Nabi Ibrahim as bersama putranya Isma'il as. Ismai'l as kemudian kawin dengan penduduk Mak

2. Kelahiran Nabi Muhammad

 Kelahiran Nabi Muhammad SAW Dikala umat manusia dalam kegelapan dan kehilangan pegangan hidupnya. Lahirlah kedunia dari keluarga yang sederhana dikota Makkah, seorang bayi yang kelak membawa perubahan besar bagi sejarah peradaban dunia. Bayi itu yatim: bapaknya yang bernama Abdullah meninggal kurang lebih 7 bulan sebelum dia lahir. Kehadiran bayi itu disambut oleh kakeknya Abdul Muthalib dengan penuh kasih saying dan kemudian bayi itu dibawanya kekaki Ka’bah. Ditempat suci inilah bayi itu diberi nama Muhammad suatu nama yang belum pernah ada sebelumnya. Menurut penanggalan para ahli, kelahiran Muhammad itu pada tanggal 12 Rabiul awal tahun Gajah atau tanggal 20 April tahun 571 Masehi. Nasab nabi Muhammad saw dari pihak ayah : Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qusay bin Kilab. Dan dari pihak ibu : Muhammad bin Aminah binti Wahab bin Abdi Manaf bin Zahrah bin Kilab, jadi nasab ibunya bersambung dengan nasab ayahnya, yaitu berkumpul pada kakek yang ke

3. Kematian Ibu Dan Kakek

  Kematian Ibu Dan Kakek Sesudah berusia lima tahun, Muhammad saw diantarkannya ke Makkah kembali kepada ibunya, Siti Aminah, setahun kemudian, yaitu sesudah ia berusia kira kira enam tahun, ia di bawa oleh ibunya ke Madinah, bersama sama dengan Ummu Aiman, sahaya yang ditinggalkan ayahnya. Maksud membawa Nabi saw ke Madinah ini, pertama untuk memperkenalkan dia kepada keluarga neneknya bani Najjar dan kedua untuk menziarahi (mengunjungi) makam ayahnya. Maka disitu diperlihatkan kepadanya rumah tempat ayahnya dimakamkan, agaknya mengharukan juga cerita Aminah kepada anaknya itu, demikian terharunya, sehingga sampai sesudah ia diangkat menjadi Rosul dan sesudah ia berhijrah ke Madinah, peristiwa ini senantiasa disebut sebutnya. Mereka tinggal disitu kira kira satu bulan, kemudian pulang kembali ke Makkah. Dalam perjalanan mereka pulang, pada suatu tempat,  “Abwa “ namanya tiba tiba Aminah jatuh sakit sehingga meninggal dan dimakamkan disitu juga. ( Abwa ialah nama sebuah desa yang terle

4. Pengalaman-pengalaman Penting Nabi Muhammad SAW

 Pengalaman-Pengalaman Penting Nabi Muhammad SAW Ketika berumur 12 tahun , nabi Muhammad saw mengikuti pamannya Abu Thalib membawa barang dagangan ke Syam. Sebelum mencapai kota Syam, baru sampai ke Bushra, bertemulah kafilah Abu Thalib ini dengan seorang Pendeta Nasrani yang Alim, “ BUHAIRA “ namanya. Pendeta ini melihat tanda tanda kenabian pada diri Muhammad saw, maka dinasehatilah Abu Thalib agar segera membawa keponakannya itu pulang ke Mekah, sebab dia khawatir kalau kalau Muhammad saw, ditemukan oleh orang Yahudi yang pasti akan menganiayanya, Abu Thalib segera menyelesaikan dagangannya dan kembali ke Mekah. Nabi Muhammad saw sebagaimana biasanya pada masa kanak kanak itu, dia kembali kepekerjaannya mengembala kambing, kambing keluarga dan kambing penduduk Mekah yang lain yang dipercayakan kepadanya, pekerjaan mengembalakan kambing ini membuahkan didikan yang amat baik pada diri nabi, karena pekerjaan ini memerlukan keuletan, kesabaran dan ketenangan serta keterampilan dalam tin

5. Akhlaq Nabi Muhammad SAW

 Akhlaq Nabi Muhammad SAW Dari Kanak-Kanak Hingga Dewasa Dalam perjalanan hidupnya sejak masih kanak kanak hingga dewasa dan sampai diangkat menjadi Rosul, beliau terkenal sebagai seorang yang jujur, berbudu luhur dan mempunyai kepribadian yang tinggi, tidak ada suatu perbuatan dan tingkah lakunya yang tersela yang dapat dituduhkan kepadanya. Berlainan sekali dengan tingkah laku dan perbuatan kebanyakan pemuda pemuda dan penduduk kota Mekah pada umumnyayang gemar berfoya foya dan bermabuk mabukan itu, karena demikian dan jujurnya dalam perbuatan dan perkataan, maka beliau diberi julukan “ Al Amin” :. Yang dapat dipercaya. Ahli sejarah menuturkan bahwa Muhammad saw sejak kecil hingga dewasa tidak pernah menyembah berhala dan tidak pernah pula makan daging hewan yang disembelih untuk korban berhala berhala seperti lazimnya orang Arab jahiliyah pada umumnya. Ia sangat benci dengan kepada berhala itu dan menjauhkan diri dari keramaian dari upacara upacara pemujaan kepada berhala itu. Untuk

6. Muhammad SAW Menjadi Rosul

Muhammad SAW Menjadi Rosul Ketika menginjak usia 40 tahun, Muhammad saw lebih banyak mengerjakan tahanuts dari pada waktu waktu sebelumnya, pada bulan Ramadhan dibawanya perbekalan ini lebih banyak dari biasanya, karena akan bertahanuts lebih lama dari pada waktu waktu sebelumnya. Dalam melakukan Tahanuts kadang kadang beliau bermimpi, mimpi yang benar (Arru’ yaa ashshaadiqah). Pada malam 17 Ramadhan, bertepatan dengan 6 Agustus tahun 610 Masehi, diwaktu nabi Muhammad saw sedang bertahanuts di gua Hira, datanglah Malaikat Jibril as membawa tulisan dan menyuruh Muhammad saw, untuk membacanya, katanya : “Bacalah “ , Dengan terperanjat Muhammad saw menjawab : “Aku tidak bisa membaca” beliau lalu direngkuh beberapa kali oleh Malaikat JIbril as , sehingga napasnya sesak, lalu dilepaskan olehnya seraya disuruhnya membaca sekali lagi: “Bacalah”, Tetapi Muhammad saw, masih tetap menjawab: “Aku tidak bisa membaca”, Begitulah keadaan berulang sampai tiga kali, dan akhirnya Muhammad saw, berkata:

7. Tugas Nabi Muhammad SAW

 Tugas Nabi Muhammad SAW Menurut riwayat, selama kurang lebih dua setengah tahun lamanya sesudah menerima wahyu yang pertama. Barulah Rosulullah menerima wahyu yang kedua. Dikala menunggu nunggu kedatangan wahyu itu kembali turun, Rosulullah diliputi rasa perasaan cemas dan khawatir kalau kalau wahyu itu Putus , malahan hamper saja beliau berputus asa, akan tetapi ditetapkan hatinya dan beliau terus bertahanuts sebagai mana di gua Hira. Tiba tiba terdengarlah suara langit, beliau menegadah, tampaklah Malaikat Jibril as . sehingga menggigil ketakutan dan segera pulang kerumah, kemudian minta kepada Siti Khatijah supaya menyelimutinya. Dalam keadaan berselimut itu, datanglah Jibril as menyampaikan wahyu Allah yang kedua kepada beliau yang berbunyi :  Seperti yang termaktub dalam surat Al Muddatsir ( 74)  ayat 1 – 7 :  يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ , قُمْ فَأَنْذِرْ , وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ , وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ , وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ , وَلا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُ , وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْ 1. H