III.3 Rongrongan Orang Quraisy Dan Sekutu-sekutunya
Rongrongan Orang Quraisy Dan Sekutu-sekutunya
Orang Quraisy sejak masa permulaan islam lahir, sudah berusaha keras untuk memusnahkan islam, tiga belas tahun lamanya nabi Muhammad saw di Mekah menegakkan islam mendapatkan perlawanan yang sengit dari mereka. Sedang pengikut pengikut beliau pada waktu itu disiksa diluar peri kemanusiaan. Oleh sebab demikian beliau meninggalkan daerah yang penduduknya menentangnya dengan sangat itu dan mencari daerah yang subur untuk perkembangan islam
Nabi Muhammad saw bukanlah hanya sebagai seorang pemimpin agama saja, yang setiap waktu memberikan wejangan wejangan dan pelajaran pelajaran kepada pengikut pengikutnya, akan tetapi beliaupun seorang pemimpin dari suatu masyarakat yang sedang berevolusi, kepala dari suatu Negara yang sedang berjuang untuk menegakkan keadilan dan kebenaran yang hakiki. Oleh karena itu beliaupun mempunyai kewajiban pula membela masyarakat itu dari setiap rongrongan yang membahayakannya. Untuk tugas ini Allah swt menurunkan ayat yang mengizinkan nabi dan ummatnya mengangkat senjata guna membela diri atau mempertahankan diri seperti dalam surat 22
(Al Hajj) ayat 39 – 40 :
أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا وَإِنَّ اللَّهَ عَلَى نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ , الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ بِغَيْرِ حَقٍّ إِلا أَنْ يَقُولُوا رَبُّنَا اللَّهُ وَلَوْلا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ وَصَلَوَاتٌ وَمَسَاجِدُ يُذْكَرُ فِيهَا اسْمُ اللَّهِ كَثِيرًا وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
39. telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena Sesungguhnya mereka telah dianiaya. dan Sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu,
40. (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan Kami hanyalah Allah". dan Sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa,
Inilah ayat yang pertama kali mengenai peprangan, dengan turunnya ayat tersebut diatas, Rosulullah lalu membentuk pasukan pasukan tentara yang berkewajiban pertama tama untuk berjaga jaga diluar kota Madinah terhadap serangan mendadak yang mungkin dilakukan oleh suku suku baduwi ataupun kaum Quraisy. Suatu peperangan resmi pertama kali terjadi antara kaum muslimin dengan kaum Quraisy di satu tempat yang ber nama badar pada tanggal 17 Romadhan tahun 2 Hijriyah. Peperangan ini dalam sejarah dinamakan perang badar. Kaum muslimin berjumlah kira kira 313 orang sedangkan kaum musyrikin Quraisy berjumlah kira kira 1000 orang. Dalam peperangan badar ini kaum muslimin memperoleh kemenagan yang besar walaupun kekuatan mereka lebih kecil dari kaum musyrikin dan Allah swt telah membantu dalam peperangan ini seperti dalam surat 8 ayat 7 – 8 dan
42 – 44 dan surat 3 ayat 13.
Surat 8 (Al Anfaal) ayat 7 – 8 dan 42 – 44
وَإِذْ يَعِدُكُمُ اللَّهُ إِحْدَى الطَّائِفَتَيْنِ أَنَّهَا لَكُمْ وَتَوَدُّونَ أَنَّ غَيْرَ ذَاتِ الشَّوْكَةِ تَكُونُ لَكُمْ وَيُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُحِقَّ الْحَقَّ بِكَلِمَاتِهِ وَيَقْطَعَ دَابِرَ الْكَافِرِينَ , لِيُحِقَّ الْحَقَّ وَيُبْطِلَ الْبَاطِلَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُجْرِمُونَ
7. dan (ingatlah), ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dari dua golongan (yang kamu hadapi) adalah untukmu, sedang kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekekuatan senjatalah[17] yang untukmu, dan Allah menghendaki untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan memusnahkan orang-orang kafir,
8. agar Allah menetapkan yang hak (Islam) dan membatalkan yang batil (syirik) walaupun orang-orang yang berdosa (musyrik) itu tidak menyukainya.
----------------------------------------------------------------------------------------------
[17] Maksudnya kafilah Abu Sofyan yang membawa dagangan dari Siria. sedangkan kelompok yang datang dari Mekkah dibawah pimpinan Utbah bin Rabi'ah bersama Abu Jahal.
----------------------------------------------------------------------------------------------
Surat 8 (Al Anfaal) ayat 42 - 44
إِذْ أَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوَى وَالرَّكْبُ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلَوْ تَوَاعَدْتُمْ لاخْتَلَفْتُمْ فِي الْمِيعَادِ وَلَكِنْ لِيَقْضِيَ اللَّهُ أَمْرًا كَانَ مَفْعُولا لِيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْ بَيِّنَةٍ وَيَحْيَا مَنْ حَيَّ عَنْ بَيِّنَةٍ وَإِنَّ اللَّهَ لَسَمِيعٌ عَلِيمٌ , إِذْ يُرِيكَهُمُ اللَّهُ فِي مَنَامِكَ قَلِيلا وَلَوْ أَرَاكَهُمْ كَثِيرًا لَفَشِلْتُمْ وَلَتَنَازَعْتُمْ فِي الأمْرِ وَلَكِنَّ اللَّهَ سَلَّمَ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ , وَإِذْ يُرِيكُمُوهُمْ إِذِ الْتَقَيْتُمْ فِي أَعْيُنِكُمْ قَلِيلا وَيُقَلِّلُكُمْ فِي أَعْيُنِهِمْ لِيَقْضِيَ اللَّهُ أَمْرًا كَانَ مَفْعُولا وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الأمُورُ
42. (Yaitu di hari) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada di bawah kamu[18]. Sekiranya kamu Mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), pastilah kamu tidak sependapat dalam menentukan hari pertempuran itu, akan tetapi (Allah mempertemukan dua pasukan itu) agar Dia melakukan suatu urusan yang mesti dilaksanakan[19], Yaitu agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidupnya dengan keterangan yang nyata (pula)[20]. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui,
43. (yaitu) ketika Allah Menampakkan mereka kepadamu di dalam mimpimu (berjumlah) sedikit. dan Sekiranya Allah memperlihatkan mereka kepada kamu (berjumlah) banyak tentu saja kamu menjadi gentar dan tentu saja kamu akan berbantah-bantahan dalam urusan itu, akan tetapi Allah telah menyelamatkan kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala isi hati.
44. dan ketika Allah Menampakkan mereka kepada kamu sekalian, ketika kamu berjumpa dengan mereka berjumlah sedikit pada penglihatan matamu dan kamu ditampakkan-Nya berjumlah sedikit pada penglihatan mata mereka, karena Allah hendak melakukan suatu urusan yang mesti dilaksanakan. dan hanyalah kepada Allahlah dikembalikan segala urusan.
-----------------------------------------------------------------------------------------------
[18] Maksudnya: kaum muslimin waktu itu berada di pinggir lembah yang dekat ke Madinah, dan orang-orang kafir berada di pinggir lembah yang jauh dari Madinah. sedang kafilah yang dipimpin oleh Abu Sofyan itu berada di tepi pantai kira-kira 5 mil dari Badar.
[19] Maksudnya: kemenangan kaum muslimin dan kehancuran kaum musyrikin.
[20] Maksudnya: agar orang-orang yang tetap di dalam kekafirannya tidak mempunyai alasan lagi untuk tetap dalam kekafiran itu, dan orang-orang yang benar keimanannya adalah berdasarkan kepada bukti-bukti yang nyata.
------------------------------------------------------------------------------------------------
Dan surat 3 ( Ali Imran) ayat 13
قَدْ كَانَ لَكُمْ آيَةٌ فِي فِئَتَيْنِ الْتَقَتَا فِئَةٌ تُقَاتِلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَأُخْرَى كَافِرَةٌ يَرَوْنَهُمْ مِثْلَيْهِمْ رَأْيَ الْعَيْنِ وَاللَّهُ يُؤَيِّدُ بِنَصْرِهِ مَنْ يَشَاءُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَعِبْرَةً لأولِي الأبْصَارِ
13. Sesungguhnya telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang telah bertemu (bertempur)[21]. segolongan berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain kafir yang dengan mata kepala melihat (seakan-akan) orang-orang muslimin dua kali jumlah mereka. Allah menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati.
------------------------------------------------------------------------------------------------
[21] Pertemuan dua golongan itu - antara kaum muslimin dengan kaum musyrikin - terjadi dalam perang Badar. Badar nama suatu tempat yang terletak antara Mekah dengan Madinah dimana terdapat mata air.
------------------------------------------------------------------------------------------------
Dan Al qur’an menamakan peperangan ini dengan “ YAUMUL FURQAAN” yang berarti hari memisahkan antara yang hak dan yang bathil. Perang inilah yang menentukan sejarah perkembangan islam. Seperti yang terkutip dalam surat 8 (Al Anfaal) ayat 41
وَاعْلَمُوا أَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَأَنَّ لِلَّهِ خُمُسَهُ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ إِنْ كُنْتُمْ آمَنْتُمْ بِاللَّهِ وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
41. dan kepada apa[22] yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan[23], Yaitu di hari bertemunya dua pasukan. dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
----------------------------------------------------------------------------------------------
[22] Yang dimaksud dengan apa Ialah: ayat-ayat Al-Quran, Malaikat dan pertolongan.
[23] Furqaan Ialah: pemisah antara yang hak dan yang batil. yang dimaksud dengan hari Al Furqaan ialah hari jelasnya kemenangan orang Islam dan kekalahan orang kafir, Yaitu hari bertemunya dua pasukan di peprangan Badar, pada hari Jum'at 17 Ramadhan tahun ke 2 Hijriah. sebagian mufassirin berpendapat bahwa ayat ini mengisyaratkan kepada hari permulaan turunnya Al Quranul Kariem pada malam 17 Ramadhan.
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Sekiranya umat islam kalah dalam peperangan ini, maka lenyaplah islam untuk selama lamanya. Kedudukan umat islam sesudah peperangan ini menjadi kuat dan kokoh, orang yahudi setelah mendengar kemenagan kaum muslimin ini, merasa sedih dan kecewa oleh karena itu mereka mulailah membuat huru hara dan keonaran dalam kota Madinah dan berusaha menusuk umat islam dari belakang , sebagaimana telah dikemukakan sewaktu membicarakan tentang penggerotan orang yahudi. Orang Quraisy merasakan kekalahan perang badar itu sebagai suatu pukulan yang besar atas mereka , oleh karena itu mereka bertekad untuk mengadakan pembalasan. Maka disiapkanlah perbekalan yang cukup dan tentara dengan senjata yang lengkap yang berjumlah tidak kurang dari 3000 orang. Turut pula membantu orang orang Quraisy ini beberapa kabilah arab lain seperti Arab Kinanah dan Tihamah. Pada pertengahan bulan Sya’ban tahun 3 Hijriyah berangkatlah pasukan kaum musyrikin ini menuju Madinah, setelah nabi mendengar gerakan musuh ini, beliaupun keluar kota Madinah dengan kekuatan 1000 orang tentara untuk menyongsong musuh yang menyerang itu, tetapi baru saja beliau berangkat, keluarlah barisan segolongan kaum munafik yang dipimpin oleh Abdullah bin Ubay, seperti yang telah dikemukakan diatas tentang penggerotan orang orang munafik, yang jumlahnya hampir sepertiga dari barisan itu. Lasykar yang masih setia kepada nabi terus berangkat bersama beliau.
Dikaki gunung Uhud disebelah utara kota Madinah, bertemulah kedua pasukan yang bermusuhan itu, mula mula kaum muslimin menguasai jalan pertempuran itu, akan tetapi karena ada diantara mereka yang tidak disiplin, maka berubahlah keadaannya, umat islam terdesak dan menderita kerugian yang tidak sedikit. Pahlawan islam Hamzah paman nabi, gugur dalam pertempuran ini, sedang nabi sendiri mendapat luka luka, dalam peperangan ini gugur sebagai syuhada’ adalah 70 orang, peperangan ini dalam sejarah islam disebut “ PERANG UHUD “ , karena terjadi dikaki gunung uhud pada bulan Sya’ban tahun 3 H. kaum muslimin mendapat pengalaman yang tidak sedikit dari peperangan uhud ini, walaupun mereka pada lahirnya mendapat kekalahan. Mereka berusaha untuk mendapatkan kembali kedudukan mereka semula, sementara orang orang yang bukan islam, mengiatkan pula kerja samamereka untuk menyempurnakan kemenangan yang telah dicapai oleh Quraisy dalam perang uhud ini, terutama sekali orang orang yanhudi yang berada di Madinah.
Pada bulan Syawal tahun 5 Hijriyah berhimpunlah Lasykar Al Ahzaab (persekutuan golongan golongan) yang terdiri dari kaum Quraisy, Gathffan, bani Salim, Bani Asad, Bani Murrah, Bani Asya’ dan orang yahudi Bani Nadhir. Peristiwa inilah pertama kali dalam sejarah Arabia mempersaksikan Lasykar yang berjumlah lebih kurang 10 000 orang memanggul senjata yang menyerbu kota Madinah. Perang inilah dalam sejarah yang disebut “ PERANG AL AHZAB “ , karena yang melibatkan diri dalam peperangan ini beberapa kabilah Arab. Dalam peperangan ini posisi kaum muslimin, mempertahankan dan membela diri, mereka telah membuat parit yang dalam dan lebar sebelah utara kota Madinah, karena itu peperangan ini dinamakan pula “ PERANG KHANDAQ (perang parit). Bagian kota lainnya mereka jaga dengan rapi dan kuat , rumah rumah dihubungkan dengan lorong lorong tertutup, sehingga kota madinah merupakan sebuah benteng, ketika tentara Al Ahzaab tiba dipinggir kota Madinah, mereka tak dapat menyeberangi parit karena selalu dihujani anak panah oleh kaum muslimin, pihak penyerang berusaha untuk menembus garis garis pertahanan lainnya, tetapi selalu dapat digagalkan, sekitar 25 hari mereka dikepung oleh tentara Al Ahzaab sehingga kaum muslimin menderita kekurangan makanan, pada saat yang kritis inilah orang yahudi bani Quraizhah yang masih menjadi warga kota Madinah, melakukan penghianatan terhadap kaum muslimin dari dalam, seperti yang sudah diceritakan diatas. Oleh suatu sebab terjadilah perselisihan diantara kaum penyerang yang menyebabkan keretakan diantara mereka.
Memang wajar hal itu terjadi karena mereka terdiri dari beberapa golongan yang tidak sama tujuan dan kepentinagn mereka dalam peperangan itu, dan masing masing ingin merebut pimpinan. Pada waktu yang tepat ini Allah swt menurunkan hujan yang lebat di malam hari dan angin yang sangat kencang (topan) kepada pasukan Al Ahzaab itu yang menyapu bersih kemah kemah dan perbekalan mereka serta mengkocar kacirkan pasukan pasukannya. Masing masing golongan penyerang itu pulang kenegerinya tanpa membawa hasil apa apa. Dalam peperangan ini di pihak kaum muslimin gugur sebagai syuhada’ 6 orang diantaranya : . Sa,ad bin Mu,adz akibat luka yang dideritanya, dia meninggal setelah menjatuhkan hukuman kepada bani Qurauzhah, dipihak kaum musyrikin jatuh korban 3 orang. Cerita perang Ahzaab ini dituturkan dalam Al qur’an dalam surat ke 33 (Al Ahzaab) ,sesudah peperangan ini berlalau, masuklah 2 orang pemimpin yang gagah perwira dari Quraisy yaitu: Amr bin Ash Asahmi dan Khalid bin Walid Al Makhzumi. Peristiwa ini adalah pertanda bahwa perang akan berakhir antara kaum Quraisy dengan kaum muslimin, karena sesudah ini tidak ada terjadi lagi peperangan diantara kedua belah pihak.
Pada tahun ke 6 Hijriyah, nabi Muhammad saw beserta pengikut pengikutnya amat rindu kepada Baitullah, yang menjadi kiblat mereka dan mereka ingin berziarah (berkunjung) ke Mekah mengunjungi sanak family dan kampong halaman yang sudah lama mereka tinggalkan, pada bulan Zulqaidah tahun itu, berangkatlah beliau dan pengikut pengikutnya yang berjumlah tidak lebih dari 1000 orang menuju Mekah, dengan niat semata mata melakukan Umrah dan Haji, untuk menghilangkan persangkaan yang bukan bukan dari pihak Quraisy, maka kaum muslimin memakai pakaian Ihram (putih tanpa berjahit) dan membawa hewan hewan untuk disembelih di mina (Had ya). Mereka tidak memanggul senjata, hanya membawa pedang disarungnya sekedar menjaga diri dalam perjalanan. Setelah sampai disuatu tempat yang bernama “ HUDAIBIYAH “ Rosulullah berhenti bersama kaum muslimin lainnya, disinilah nabi bermusyawarat dengan para sahabat sahabatnya untuk menentukan langkah langkah selanjutnya. Akhirnya nabi mengutus Utsman bin Affan kepada kaum Quraisy untuk mengadakan pembicaraan dengan kaum Quraisy serta menjelaskan maksud kaum muslimin ke Mekah.
Komentar
Posting Komentar